Kamis, 22 November 2012

System Development Lyfe Cycle

system Development Lyfe Cycle  adalah  tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi / keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, dan  rapid.
  • Langkah-langkah yang digunakan meliputi :   
  •  1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
    2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
    3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
    4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
    5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
    6. Merancang sistem informasi baru
    7. Membangun sistem informasi baru
    8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
    9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
  • Fase-fase di dalam system Development Lyfe Cycle terdiri dari :
    1. Project Planning
    2. System Analyst,Requirement Definition
    3. System Design
    4. Implementation
    5. Integration and Testing
    6. Acceptance,Installation,Deployment
    7. Maintenance.
Dalam sebuah siklus system Development Lyfe Cycle , terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah :
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan.
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu 

melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.

3. Perancangan sistem, yaitu 

membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi.

4. Pengembangan sistem, yaitu 

tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan.

5. Pengujian sistem, yaitu 

melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.

6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu

 menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat.


 Metodologi system Development Lyfe Cycle
  1.   a) Metodologi Waterfall
  • Disebut juga siklus klasik (1970-an) dan sekarang ini lebih dikenal dengan sekuensial linier
  • Setiap fase pada waterfall dilakukan secara berurutan
  • Sebuah fase tidak dapat dikerjakan sebelum fase-fase sebelumnya selesai
Kelebihan : Kebutuhan sistem didefinisikan secara lengkap dan benar di awal project sehingga pengembangan sistem berjalan dengan baik tanpa masalah
Kekurangan : Ketika masalah muncul, maka proses akan berhenti


     2.   b) Metodologi Prototype

Prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC.

Kelebihan :


  • Analis sistem dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user
  • Penerapan menjadi lebih mudah karena user mengetahui apa yang diharapkan                             
Kekurangan :
  • Proses prototype cenderung lambat karena user akan menambah komponen dari luar sistem
  • Terkadang user mengharapkan sesuatu yang tidak realistis

    3.    c) Metodologi RAD

Kelebihan :


  • User dapat memperoleh/menggunakan sistem lebih awal
  • User dapat merencanakan beberapa tambahan untuk versi setelahnya
Kekurangan :
  • RAD tidak cocok digunakan untuk sistem yang memiliki risiko tinggi
  • User bekerja dengan sistem yang sebenarnya belum selesai secara keseluruhan

    4.   d) Metodologi Spiral
 

  • Model ini merupakan perbaikan dari model waterfall dan prototype
  • Setiap perpindahan level didahului analisa risiko
Kelebihan  : Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak berskala besar
Kekurangan
: Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan risiko karena memerlukan penaksiran sehingga tidak terjadi masalah yang serius.
    5.   e) Metodologi Incremental
 

  • Merupakan gabungan metodologi waterfall dengan prototyping
  • Model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan permintaan yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara increment/bertahap
Kelebihan :
  • Pengembang bekerja optimal
  • Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contohnya pemasukan data pegawai
Kekurangan :
  • Butuh waktu yang relatif lama untuk menghasilkan produk yang terlengkap
  • Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.
 GAMBAR BAGAN system Development Lyfe Cycle  :















System Development Lyfe Cycle merupakan alur kerja baku yang biasa dipakai oleh perusahaan-perusahaan vendor software dalam mengembangkan software aplikasi produksinya.
 System Development Lyfe Cycle
ini tidak hanya penting untuk proses produksi software saja, namun terlebih juga sangat penting untuk proses maintenance software itu sendiri, Tanpa pengarsipan data-data development suatu software, maka akan sangat menyulitkan perusahaan dalam maintenance software tersebut dikemudian hari.


Tahap Perencanaan


  1. Permasalahan
  2. Definisi masalah
  3. Menentukan Tujuan
  4. Mengidentifikasi kendala sistem  
  5.  Studi Kelayakan
  6.  Usulan penelitian sistem 
  7.  Menetapkan mekanisme

Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
  • Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai   masalah atau sudah Tidak  berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai 
  •  dasar untuk memperbaiki sistem
  • Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya. 
  • Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
  • Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
   DESIGN
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi 
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Output design
   a. Tujuan    :  Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
   b. Hasil       :  Bentuk dari dokumentasi keluaran (output).
 Input design
   a. Tujuan    :  Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem
                            informasi.
   b. Hasil        :  Bentuk dari dokumentasi masukan (input)    
  File design
  a Tujuan       :  Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam
                          sistem informasi.
  b Hasil          :  Bentuk dari dokumentasi file.

 Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
  • Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang    sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya
  • Mengimplementasikan sistem yang baru.
  • Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.


 Kesimpulan
Sistem informasi yang aman bisa memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi kepada pengguna sehingga bisa memberi nilai tambah dan daya guna bagi sistem itu sendiri.Keamanan sistem infromasi yang berbasis komputer dapat dicapai salah satu diantaranya melalui penggunaan metode pengembangan sistem yang benar. Saat ini metode pengembangan sistem yang umum digunakan adalah metode pengembangan System Develpoment Life Cycle (SDLC). Penggunaan SDLC yang memadai akan menghasilkan sistem informasi yang berkualitas. Penggunaan SDLC akan lebih optimal jika dilengkapi dengan berbagai teknik pengembangan sistem.
 
 Referensi 
-http//books.google.co.id/books
-id.wikipedia.org/wiki/SDLC
-http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/19/SDLC_-_Software_Development_Life_Cycle.jpg/220px-SDLC_-_Software_Development_Life_Cycle.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar