Sabtu, 24 November 2012

Etika dan Keamanan Sistem Informasi

ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian system informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 yang mencakup privasi, akurasi, properti, dan akses, yang dikenal dengan akronim PAPA

Keamanan Dalam Sistem Informasi


Jika kita berbicara tentang keamanan sistem informasi, selalu kata kunci yang dirujuk adalah pencegahan dari kemungkinan adanya virus, hacker, cracker dan lain-lain. Padahal berbicara masalah keamanan sistem informasi maka kita akan berbicara kepada kemungkinan adanya resiko yang muncul atas sistem tersebut (lihat tulisan strategi pendekatan manajemen resiko dalam pengembangan sistem informasi). Sehingga pembicaraan tentang keamanan sistem tersebut maka kita akan berbicara 2 masalah utama yaitu :
  1. Threats (Ancaman) atas sistem dan
  2. Vulnerability (Kelemahan) atas sistem
Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada 6 hal yang utama dalam sistem informasi yaitu :
  • Efektifitas
  • Efisiensi
  • Kerahaasiaan
  • Integritas
  • Keberadaan (availability)
  • Kepatuhan (compliance)
  • Keandalan (reliability)
Untuk menjamin hal tersebut maka keamanan sistem informasi baru dapat terkriteriakan dengan baik. Adapun kriteria yag perlu di perhatikan dalam masalah keamanan sistem informasi membutuhkan 10 domain keamanan yang perlu di perhatikan yaitu :
  1. Akses kontrol sistem yang digunakan
  2. Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai
  3. Manajemen praktis yang di pakai
  4. Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan
  5. Cryptographs yang diterapkan
  6. Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan
  7. Pengoperasian yang ada
  8. Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)
  9. Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan
  10. Tata letak fisik dari sistem yang ada
Dari domain tersebutlah isu keamanan sistem informasi dapat kita klasifikasikan berdasarkan ancaman dan kelemahan sistem yang dimiliki.
Karakteristik Informasi
                Informasi sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk melakukan sebuah keputusan. Karena manajemen memiliki tingkatan kegiatan yang berbeda, maka dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik informasi sebagai berikut;
1.       Kepadatan Informasi.
Kepadatan informasi ini sesuai dengan tingkatan manajemen, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci(detail) dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi, sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatan karaktristik informasinya semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.

2.       Luas Informasi
Manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas khusus. Sedangkan untuk manajemen tingkat atas membutuhkan karakteristik informasi yang semakin luas, karena manjemen atas berhubungan dengan maslah yang luas.



3.       Frekuensi Informasi
Manjemen tingkat bawah frekuensi yang diterima lebih rutin, karena manajer bawah mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke  waktu. Frekuensi manejemen tingkat yang lebih tinggi kebalikan dari manajemen tingkat bawah, yaitu tidak rutin, karena manjemen atas berhubungan dengan pengambilan suatu keputusan, dimana keputusan tersebut tidak terstruktur dengan pola dan waktu yang tidak jelas.

4.       Skedul Informasi
Manajer bawah memiliki tugas yang terstruktur sehingga informasi yang diterima oleh manajemen tingkat bawah harus memiliki skedul yang jelas dan periodik. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, skedul informasinya tidak periodik, hal tersebut dikarenakan manajemen atas berhubungan dengan pengambilan suatu keputusan yang tidak terstruktur.

5.       Waktu Informasi
Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis, karena digunakan oleh manajer bawah menegendalikan operasi yang memeriksa tugas-tugas rutin yang terjadi. Untuk tingkatan manajemen tinggi, wktu informasinya lebih ke masa depan berupa informasi prediksi, karena digunakan oleh manajemen atas dalm mengambil keputusan stratejik, dimana keputusan itu menyangkut nilai masa depan.

6.       Akses Informasi
Informasi yang periodenya jelas dan berulang, dibutuhakn untuk manajemen tingkat bawah, sehingga bagian sistem informasi dapat menyediakan informasi dalam bentuk laporan periodik.
Dengan demikian, akses informasi untuk manajemen bawah dapat tidak secara on-line, tetapi dapat secara off-line.Sedangkan untuk tingkatan manajemen yang lebih tinggi , periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas. Sehingga akses on-line membantu manajer dalam mengambil informasi kapanpun sesuai dengan kebutuhan.

7.       Sumber Informasi
Sumber informasi dalam bentuk data internal perusahaan, merupakan sumber yang dibutuhkan oleh manajer-manajer tingkat bawah, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian operasi internal. Sedangkan manajer tingakat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan stratejik ada hubungannya dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga data yang bersumber pada eksternal perusahaan ini selalu dibutuhkan untuk mendapatkan informasi.



1 komentar:

  1. How do I make money on sports betting in 2021? - Work
    It depends on choegocasino whether or not you want to bet on the NCAA football or the หาเงินออนไลน์ College Basketball Playoffs or play febcasino against the world's best basketball

    BalasHapus