Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian system informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 yang mencakup privasi, akurasi, properti, dan akses, yang dikenal dengan akronim PAPA
Keamanan Dalam Sistem Informasi
Jika
kita berbicara tentang keamanan sistem informasi, selalu kata kunci
yang dirujuk adalah pencegahan dari kemungkinan adanya virus, hacker,
cracker dan lain-lain. Padahal berbicara masalah keamanan sistem
informasi maka kita akan berbicara kepada kemungkinan adanya resiko yang
muncul atas sistem tersebut (lihat tulisan strategi pendekatan
manajemen resiko dalam pengembangan sistem informasi). Sehingga
pembicaraan tentang keamanan sistem tersebut maka kita akan berbicara 2
masalah utama yaitu :
- Threats (Ancaman) atas sistem dan
- Vulnerability (Kelemahan) atas sistem
Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada 6 hal yang utama dalam sistem informasi yaitu :
- Efektifitas
- Efisiensi
- Kerahaasiaan
- Integritas
- Keberadaan (availability)
- Kepatuhan (compliance)
- Keandalan (reliability)
Untuk
menjamin hal tersebut maka keamanan sistem informasi baru dapat
terkriteriakan dengan baik. Adapun kriteria yag perlu di perhatikan
dalam masalah keamanan sistem informasi membutuhkan 10 domain keamanan
yang perlu di perhatikan yaitu :
- Akses kontrol sistem yang digunakan
- Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai
- Manajemen praktis yang di pakai
- Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan
- Cryptographs yang diterapkan
- Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan
- Pengoperasian yang ada
- Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)
- Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan
- Tata letak fisik dari sistem yang ada
Dari
domain tersebutlah isu keamanan sistem informasi dapat kita
klasifikasikan berdasarkan ancaman dan kelemahan sistem yang dimiliki.
Karakteristik
Informasi
Informasi sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk melakukan sebuah keputusan.
Karena manajemen memiliki tingkatan kegiatan yang berbeda, maka dibutuhkan
informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik informasi
sebagai berikut;
1.
Kepadatan Informasi.
Kepadatan informasi ini sesuai dengan tingkatan manajemen, untuk
manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah terperinci(detail)
dan kurang padat, karena terutama digunakan untuk pengendalian operasi,
sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatan karaktristik informasinya
semakin tersaring (terfilter), lebih ringkas dan padat.
2.
Luas Informasi
Manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya terfokus pada suatu
masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas
khusus. Sedangkan untuk manajemen tingkat atas membutuhkan karakteristik
informasi yang semakin luas, karena manjemen atas berhubungan dengan maslah
yang luas.
3.
Frekuensi Informasi
Manjemen tingkat bawah frekuensi yang diterima lebih rutin, karena
manajer bawah mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang berulang-ulang
dari waktu ke waktu. Frekuensi manejemen tingkat yang lebih tinggi
kebalikan dari manajemen tingkat bawah, yaitu tidak rutin, karena manjemen atas
berhubungan dengan pengambilan suatu keputusan, dimana keputusan tersebut tidak
terstruktur dengan pola dan waktu yang tidak jelas.
4.
Skedul Informasi
Manajer bawah memiliki tugas yang terstruktur sehingga informasi yang
diterima oleh manajemen tingkat bawah harus memiliki skedul yang jelas dan
periodik. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, skedul informasinya tidak
periodik, hal tersebut dikarenakan manajemen atas berhubungan dengan
pengambilan suatu keputusan yang tidak terstruktur.
5.
Waktu Informasi
Manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi
historis, karena digunakan oleh manajer bawah menegendalikan operasi yang
memeriksa tugas-tugas rutin yang terjadi. Untuk tingkatan manajemen tinggi,
wktu informasinya lebih ke masa depan berupa informasi prediksi, karena
digunakan oleh manajemen atas dalm mengambil keputusan stratejik, dimana
keputusan itu menyangkut nilai masa depan.
6.
Akses Informasi
Informasi yang periodenya jelas dan berulang, dibutuhakn untuk manajemen
tingkat bawah, sehingga bagian sistem informasi dapat menyediakan informasi
dalam bentuk laporan periodik.
Dengan demikian, akses informasi untuk manajemen bawah dapat tidak secara
on-line, tetapi dapat secara off-line.Sedangkan untuk tingkatan manajemen yang
lebih tinggi , periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas. Sehingga akses
on-line membantu manajer dalam mengambil informasi kapanpun sesuai dengan
kebutuhan.
7.
Sumber Informasi
Sumber informasi dalam bentuk data internal perusahaan, merupakan sumber
yang dibutuhkan oleh manajer-manajer tingkat bawah, karena manajemen tingkat
bawah lebih berfokus pada pengendalian operasi internal. Sedangkan manajer
tingakat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan stratejik ada
hubungannya dengan lingkungan luar perusahaan, sehingga data yang bersumber
pada eksternal perusahaan ini selalu dibutuhkan untuk mendapatkan informasi.
How do I make money on sports betting in 2021? - Work
BalasHapusIt depends on choegocasino whether or not you want to bet on the NCAA football or the หาเงินออนไลน์ College Basketball Playoffs or play febcasino against the world's best basketball